Kamis, 14 April 2011

Kebun Binatang Ragunan


Kebun Binatang Ragunan adalah sebuah kebun binatang yang terletak di daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Indonesia. Kebun binatang seluas 140 hektar ini didirikan pada tahun 1864. Di dalamnya, terdapat berbagai koleksi yang terdiri dari 295 spesies dan 4040 spesimen. Kebun Binatang Ragunan merupakan kebun binatang pertama di Indonesia.

Kebun Binatang Ragunan merupakan salah satu tempat rekreasi yang memuat wawasan edukasi. Disana, kita tidak hanya dapat melihat aneka satwa, tetapi juga menikmati kesejukan alam yang asri karena kebun binatang ini memiliki banyak pohon rindang yang membuat pengunjungnya betah berada disana.

Namun sekarang kondisi kebun binatang ini cukup memprihatinkan. Kondisi Kandang-kandang hewan juga sangat memprihatinkan, terkesan kotor dan kurang terawat. Penataan kandang pun belum bagus. Hewan- hewan yang ada di dalamnya juga sepertinya kurang terawat, banyak hewan yang kotor dan kurus. Kandang-kandang di kebun binatang tersebut juga banyak yang kosong. Mungkin banyak hewan yang mati karena tidak terurus. 

Kondisi Lingkungan kebun binatang ini juga cukup memprihatinkan. Banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Kondisi toilet- toilet yang ada disana juga masih buruk. Para pedagang yang berjualan di dalam area Ragunan juga masih semrawut. Sepertinya mereka belum terkoordinasi dengan baik. 

Dari fakta-fakta diatas, Kebun Binatang Ragunan perlu banyak perbaikan. Diantaranya dengan memelihara kebersihannya secara intensif dengan memperbanyak tempat pembuangan sampah, memperbanyak tenaga pembersih dan mendenda siapa saja yang mengotori area kebun binatang. Kondisi binatang-binatang yang ada didalamnya juga harus dirawat lebih intensif lagi agar tidak punah . Selain itu, kandang-kandang yang ada di dalanya perlu diperbaharui dengan membuat kandang-kandang tersebut mirip dengan habitat asli binatang yang ada di dalamnya. Memperbanyak atraksi hewan juga sepertinya perlu dilakukan untuk menarik lebih banyak pengunjung. Jika perbaikan-perbaikan tersebut dilakukan, pastinya jumlah pengunjung yang datang ke Kebun Binatang Ragunan dan pendapatan kebun binatang ini akan meningkat. Selain itu, dengan melaukan perbaikan-perbaikan tersebut, binatang-binatang yang ada didalamnya akan selalu terpelihara dan lestari.

Depok Perlu Lebih Banyak Taman Kota


Kota Depok, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak tepat di selatan Jakarta, yakni antara Jakarta-Bogor. Kota Depok adalah kota yang cukup gersang dikarenakan minimnya pepohonan. Kota ini dipenuhi dengan bangunan seperti perumahan, gedung-gedung, bangunan sekolah atau kampus, pasar, dll. Oleh karena itu, Kota Depok perlu penghijauan.

Pembangunan lebih banyak taman kota sepertinya penting untung dilakukan oleh pemerintah setempat agar Kota Depok terlihat lebih asri dan sejuk. Selain untuk penghijauan hal ini dilakukan untuk menambah tempat wisata di Kota Depok. Sebenarnya Kota Depok sudah memiliki beberapa taman kota, diantaranya di Jalan Proklamasi Sukmajaya dan Jalan Margonda. Namun keberadaan taman kota tersebut masih belum cukup. Taman Kota di Jalan Proklamasi Sukmajaya kondisinya kurang terawat, sedangkan yang berada di Jalan Margonda masih kurang luas. Sehingga pengunjungnya juga sangat minim.

Taman Kota yang perlu dibuat sebaiknya lebih luas dan dipenuhi pohon- pohon rindang seperti Kebun Raya Bogor dan dilengkapi dengan tempat- tempat duduk, saung-saung dan tentunya tempat sampah. Jika dilihat dari komposisinya, di Kota Depok terdapat beberapa universitas. Itu berarti di Kota Depok terdapat ribuan mahasiswa. Para mahasiswa ini biasanya senang berkumpul di tempat yang sejuk seperti di bawah pepohonan rindang untuk sekedar berbincang- bincang dengan teman-teman atau mengerjakan tugas. Hal ini dapat dijadikan landasan untuk pembangunan taman kota. Jika sudah dibangun juga pemeliharaannya harus intensif agar banyak pengunjung yang datang dan Kota Depok menjadi Kota yang asri.

Kota Tua



Kota Tua Jakarta, juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia), adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka).

Dijuluki "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa, Jakarta Lama dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang strategis dan sumber daya melimpah. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tua_Jakarta)

Kota tua yang merupakan saksi sejarah Kota Jakarta pada masa pemerintahan Belanda kini menjadi objek wisata yang cukup diminati banyak orang terutama warga Jakarta karena letaknya yang cukup strategis. Tidak hanya dapat berwisata, kita juga dapat belajar disana karena bangunan- bangunan yang ada di Kota Tua merupakan peninggalan bersejarah dan banyak terdapat museum disana. Tempat yang paling sering dikunjungi disana adalah Museum Fatahilah. Di dalam Museum ini terdapat banda-benda bersejarah peninggalan Belanda. Sangat mengagumkan berada di tempat yang penuh sejarah bernuansa Batavia lama diantara gedung- gedung pencakar langit Jakarta.

Namun, rasa kagum itu dapat terganggu karena kondisi Kota Tua yang kini cukup memprihatinkan. Banyak bangunan bersejarah yang memburuk kondisinya. Bangunan- bangunan tersebut tidak terawat dan kondisi yang kurang bersih membuat pemandangan Kota Tua jadi tidak nyaman. 

Hal- hal tersebut seharusnya diperbaiki secara intensif agar Kota Tua tidak kehilangan citranya sebagai tempat pariwisata bersejarah dan warisan sejarah yang ada di dalamnya tetap terjaga. Penambahan fasilitas seperti hotspot dan perpustakaan juga perlu dilakukan agar pengunjung mendapatkan informasi lebih banyak tentang Kota Tua. Jadi selain berwisata, pengunjung juga mendapatkan banyak ilmu disana. Selain itu, mengadakan penghijauan di sekitar area Kota Tua juga sepertinya perlu dilakukan karena pada siang hari keadaan kota tua sangat panas. Hal itu membuat pengunjung tidak betah berada disana. Dengan mengadakan penghijauan juga dapat membuat Kota Tua terlihat lebih asri dan sejuk. Ditambah lagi dengan memperbanyak tempat duduk. Dengan begitu, akan semakin banyak pengunjung yang berwisata ke Kota Tua.